Senin, 08 Juli 2013

Apa yang Harus Dipersiapkan di Bulan Romadhon ini?

Buya apa yang harus dipersiapkan bagi setiap muslim menghadapi bulan ramadhan? Sebab saya sadar bahwa banyak yang harus dilakukan dibulan suci ini. 
Muharrom – Cirebon - 0813133xxxxx

Jawaban :
Bulan agung telah tiba, bulan mulia telah datang, di bulan itulah Allah SWT memuliakan banyak sekali dari hamba-hamba-Nya. Dan yang akan mendapatkan kemuliaan di bulan suci Ramadhan adalah hamba-hamba yang tahu keagungan Ramadhan. Yang mendapatkan keagungan di bulan suci Ramadhan adalah hamba-hamba yang benar-benar menyambut berita gembira kabar datangnya bulan suci Ramadhan, bulan penuh pengampunan, bulan penuh rahmat dari Allah SWT, bulan yang Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka. Dan sungguh itu adalah bulan keberuntungan. 

Sungguh rugi orang yang ternyata bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan akan tetapi dia bukan termasuk orang yang diampuni, bukan termasuk orang yang mendapatkan rahmat dari Allah SWT, bukan termasuk orang yang mendapatkan keridhaan dari Allah SWT. Seperti yang pernah disabdakan oleh Nabi, suatu ketika Rasulullah SAW berada di mimbar, lalu mengatakan kalimat, "Amin." lalu para sahabat Nabi bertanya, "Siapa yang di doakan dan siapa yang berdoa? Rasulullah SAW menjawab : Malaikat Jibril As berkata : Orang yang memasuki bulan ramadhan akan tetapi belum diampuni dosanya oleh Allah SWT, sungguh ia adalah hamba yang terkutuk. Kemudian Aku katakan Amiin. Artinya ada orang memasuki bulan suci Ramadhan akan tetapi, tidak ada semangat juang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan. Maka orang-orang seperti ini termasuk orang-orang yang terkutuk dan tidak beruntung. Karena di bulan Ramadhan Allah SWT memberikan diskon besar-besaran kepada hamba-Nya. Semua amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT dengan lipat ganda yang tidak pernah ada kecuali di bulan suci Ramadhan.

Seperti ini adalah termasuk kemuliaan dan keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW seperti yang pernah diadukan oleh sahabat Nabi, bahwa umat nabi Muhammad ini umurnya pendak-pendek, sementara umat-umat terdahulu umurnya panjang. Jika mereka itu shaleh tentu pangkat mereka akan tinggi karena bisa melakukan ibadah yang amat panjang. Akan tetapi dijawab oleh Rasulullah SAW dengan jawaban yang indah, "Memang umatku adalah usianya pendek akan tetapi, Allah telah memberikannya Ramadhan dan juga Allah telah memberikannya lailatul qadar. yang Allah SWT akan melipatgandakan pahala amal ibadah umat islam pada bulan romadhon dan lailatulqodar. Maka dari itu, jangan sampai ada dari kita yang tertinggal dari rombongan orang yang beruntung dibulan suci ramadhan. Jangan sampai ada diantara kita ini orang yang lalai dengan Ramadhan.

Dalam menyambut bulan Romadhon kita harus mempersiapkan dengan dua persiapan, persiapan lahir dan batin.
Pertama persiapan lahir. Persiapan lahir adalah dengan melihat disekitar kita dan mencari sebab-sebab yang menjadikan kita dekat dan khusuk kepada Allah SWT. Fasilitas dhahir mulai dari mushaf, baju, mushala, termasuk kebutuhan-kebutuhan yang ada dirumah kita. Jika ada yang kurang mari kita penuhi. 

Mempersiapkan jadwal-jadwal untuk amal ibadah yang harus kita laksanakan dibulan suci Ramadhan. Jangan sampai waktu bulan suci Ramadhan ini berlalu begitu saja. Jika kita tidak berpikir apa yang akan kita lakukan, amat sulit bagi kita untuk melakukannya jika tiba waktunya. Akan tetapi tanda bahwa kita rindu dan mengagungkan bulan suci Ramadhan dan tanda bahwasanya kita ingin di agungkan oleh Allah SWT, maka saat ini harus kita rencanakan amal-amal ibadah yang akan kita lakukan. Termasuk urusan dunia yang harus kita lakukan pun harus di masukan di dalam jadwal kita untuk melaksanakan amal akhirat. Kalau kita telah rinci dan rapi dalam menyusun sebuah rencana, maka sesungguhnya kita tinggal melaksanakannya. Dan rencana yang kita susun itu tidak lain adalah tanda bahwasanya kita rindu kepada Ramadhan yang artinya juga rindu kepada Allah SWT.

Yang bekerja jangan sampai lupa, bahwa pekerjaan adalah sangat mulia, kalau memang didasarkan atau niat yang benar karena Allah SWT. Kalau orang yang bekerja mungkin sulit untuk melakukan shalat atau membaca al Qur'an, akan tetapi jangan sampai mulut ini diam dari dzikir kepada Allah SWT. Yang berada dipasar-pasar pun demikian berhenti menghindari omongan yang kotor, lalu merubah lidah kita dengan menyebut nama Allah SWT, adalah tanda bahwa kita adalah orang yang mengerti keagungan bulan suci Ramadhan dan masih banyak yang lainnya. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan harus kita atur dan kita rapikan. Jangan sampai kita ini melakukan suatu pekerjaan yang tidak penting di saat-saat kita harus membaca al qur'an dan melakukan ibadah tarawih dan sebagainya. Ini adalah termasuk tanda bahwasanya kita mengagungkan bulan suci Ramadhan.

Yang kedua adalah persiapan batin. Persiapan bathin di sini artinya kita harus benar-benar mempersiapkan hati kita, agar kita bisa beruntung di bulan suci Ramadhan. Mempersiapkan hati, dengan ketulusan mengabdi kepada Allah, menghilangkan ketekaburan, menghilangkan rasa dengki. Karena takabur atau sombong, dengki dan ngiri itu hanya akan menjadikan kita melakukan ibadah puasa itu terasa berat dan tidak diterima oleh Allah SWT. Berat karena Cape hati, sebab hati kita kotor, mendengki orang lain, melihat orang lain mendapat nikmat sakit hingga akhirnya menggunjing orang yang kita dengki. Takabur dengan merasa kita ini lebih dari yang lainnya, sehingga muncul di hati kita rasa mudah tersinggung, mudah marah, mudah emosi atau bahkan meremehkan orang lain. Hal yang semacam ini adalah sangat menyakitkan hati, karena penyakit-penyakit semacam ini biarpun kita tidak bersentuhan fisik dengan orang-orang yang kita benci atau orang yang kita dengki. Khususnya jika hal ini terjadi kepada orang-orang yang sangat dekat kepada kita, baik itu orang tua, suami, isteri, saudara, anak dan lain sebagainya. Kedengkian, ketakaburan dan kebencian yang muncul di antara kita di antara orang-orang yang dekat adalah sangat pedih di rasakan. Akan tetapi jika kita ingin menjadi orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan, haruslah kita ini menyingkirkan yang demikian itu. Jangan sampai kita berlalut-larut di dalam kehinaan, berlarut-larut di dalam kekotoran hati ini. Maka mulai saat ini, mari kita membersihkan hati kita, kita pangkas kesombongan dan kita pangkas kedengkian dan dendam dengan cara seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. 

Yang pertama adalah kita selalu koreksi kedalam diri kita. Jangan merasa bahwasannya kita tidak punya penyakit hati. Kita harus selalu terus mencermati hati kita dan mencermati hawa nafsu kita. Jangan sampai kita lalai mengontrol hawa nafsu kita. Yang lalai mengontrolnya, maka akan terjerumus. Tetapi kalau kita selalu mengontrol diri kita pun akan selamat. Dan lebih dari itu, ini adalah makna perintah Allah SWT. yang di jelaskan oleh para ulama bahwa segala ilmu yang kita peroleh adalah untuk menjaga diri kita sendiri sebelum orang lain, kalau sudah diri kita baik, kita menata diri kita, baru saat itu kita melihat orang-orang yang berada disekitar kita.

Kemudian yang kedua adalah mari kita saling berdoa di antara kita, jangan samapai kita pelit berdo'a. Termasuk marilah kita berdoa dengan segala kebaikan terhadap orang-orang yang bermasalah dengan kita. Orang yang kita dengki, orang yang kita benci, orang yang kita dendami, orang yang bermusuhan dengan kita, orang yang berbohong kepada kita, orang yang berbuat curang (dhalim) kepada kita. Kita do'akan semuanya dengan do'a-do'a yang baik-baik. Itu adalah pembersih hati kita dan lebih dari itu Allah SWT akan mengagungkan orang yang senantiasa berjuang untuk memerangi hawa nafsunya yang penuh dengan kekotoran itu. Dan disaat kita sudah berusaha membersihkan hati kita yang demikian ini, maka Ramadhan akan lebih bermakna. Kita akan merasakan keindahan dalam bulan Ramadhan. Diantara suami isteri yang mesra dan indah, sangat mudah untuk melakukan ibadah. Kakak beradik yang mesra sangat mudah untuk melakukan tegur menegur di dalam meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan dan akhlak yang mulia. Dan begitu juga kita dengan tetangga kalau sudah hati kita tertata, tidak ada kesombongan tidak ada saling meremehkan, yang ada adalah kerinduan untuk menyampaikan kebaikan, maka sungguh di saat itu sangat mudah bagi kita untuk mewujudkan dan menghadirkan ibadah-ibadah di bulan suci Ramadhan. 

Dengan begitu maka kita akan menjadi orang-orang yang beruntung di bulan suci Ramadhan. Keluar di bulan suci Ramadhan menjadi orang yang bertaqwa, yang hakikat taqwa itu adalah kita itu semakin baik kepada Allah dan semakin baik kepada sesama manusia. Yang baik kepada Allah SWT tidak baik kepada manusia, bukanlah orang yang bertaqwa dan yang baik kepada manusia saja, tapi ternyata tidak khusuk kepada Allah SWT tidak rindu kepada Allah SWT bukanlah orang yang bertaqwa. Taqwa adalah gabungan dua makna keharmonisan, keindahan kepada Allah SWT, sekaligus keharmonisan dan keindahan kepada sesama manusia yang dalam hal ini adalah buah manfaat puasa yang kita lakukan seperti yang di firmankan Allah SWT dalam Al Qur'an. Wallahu a'lam bissawab. 

By : TIM Dakwah Al-Bahjah

Pin BB Majelis Al-Bahjah : 2304A270
Harap disebarkan, karena Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan medanpatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim

Muslimah

Rabu, 03 Juli 2013

Sholat Sunnah Setelah Witir, Bolehkah Melakukan Sholat Sunnah Setelah Melakukan Sholat Witir?

Assalamualaikum Wr.Wb. 
Buya Bagaimana menghidupkan malam Ramadhan sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan bolehkah kita melakukan sholat sunnah setelah kita melakukan sholat witir?
Wa'alaikumsalam. Wr.Wb.
Muharrom - Depok

Sholat Tarawih adalah bagian dari Qiyamullail (menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah), dan kesempurnaan Qiyamullail adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an dan Shalat malam. Ini tidak ada batasan dari Rasulullah, semua Sholat Sunnah yang bisa dilakukan di luar Ramadhan sangat dianjurkan untuk dilakukan di dalam Ramadhan seperti Sholat Hajah, Istikhoroh, Tasbih dan lain-lain. Begitu juga Shalat Sunnah Mutlaq, yaitu Sholat Sunnah yang tanpa nama yang hal ini memang tidak ada batasnnya baik di Ramadhan atau di luar Ramadhan. Bedanya kalau kita laksanakan di bulan Ramadhan pahalanya berlipat ganda. Adapun masalah Sholat Witir hal itu boleh dilakukan setelah Tarawih langsung, boleh juga diakhirkan setelah kita bangun malam. Tidak benar apa yang diyakini sebagian orang kalau kita sudah Sholat Witir, maka kita tidak boleh melakukan Sholat Sunnah apa pun. Biarpun kita sudah melakukan Witir setelah Sholat Isya atau Tarawih, maka di malam harinya pun kita boleh Sholat Sunnah sebanyak-banyaknya dan Witirnya tidak perlu diulang. Memang sebaiknya witir itu kita jadikan sholat penutup, tetapi itu tidak harus, akan tetapi hanya anjuran saja untuk dijadikan sholat penutup. Wallohu A'lam bish-shawab.

By : TIM Dakwah Al-Bahjah

Website:
www.buyayahya.org - www.buyayahya.tv - www.radioquonline.com - www.sdiqu.com

FB : Buya Yahya
BBM : 2304A270
YM : majelis_albahjah@yahoo.co.id

CP : Ust. Sef 081324415282 - 081615670212

Muslimah

Minggu, 30 Juni 2013

Agar Sholat Menjadi Nikmat

Buya Yahya Menjawab

“AGAR SHOLAT MENJADI NIKMAT”

Assalamu ‘Alaikum wr. wb

Buya Yahya yang terhormat ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan

Adakah sebuah metode dari Buya , atau wirid yang harus saya baca agar bagai mana caranya kalau solat itu menjadi sebuah kenikmatan . demikian untuk sarannya kami tunggu sekali .
Mufti harryanto - Malang .


Wa ‘Alaikum salam wr. Wb.
Untuk mendapatkan kenikmatan dalam ibadah khususnya dalam sholat, Imam al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah menjelaskan: Untuk mencapai kenikmatan dalam sholat adalah dengan terus berusaha khusuk dalam sholat, berlatih menyadari kalu dirinya di hadapan Alloh. Sebagian para kekasih Alloh menemukan kenikmatan setelah berjuang selama 20 tahun. Adapun wirid yang harus dibaca, wirid apa saja yang benar dari Rosulloh seperti Rotibul Haddad, atau memperbanyak membaca Laa ilaaha illalloh dengan khusuk atau membaca sholawat sebanyak-banyaknya dengan khusuk, nanti pada akhirnya akan merasakan kenikmatan saat beribadah. wallohu a'lam bishshowab.

Rubrik Buya Yahya Menjawab terbit setiap Jum'at di Harian Kabar CIrebon dan Diposting pula di Fb Buya Yahya, untuk bertanya silahkan ketik: NAMA#UMUR#PEKERJAAN#KOTA#PERTANYAAN kirim ke 082335404145, Catatana : Jawaban tidak dikirim via sms karena keterbatasan karakter.

Website:
www.buyayahya.org - www.buyayahya.tv - www.radioquonline.com - www.sdiqu.com

FB : Buya Yahya
BBM : 2304A270
YM : majelis_albahjah@yahoo.co.id

CP : Ust. Sef 081324415282 - 081615670212

Dikeluarkan Oleh :
TIM Dakwah Al-Bahjah
Sekretariat : Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 - Blok Gudang Air - Kel. Sendang - Kec. SUmber - Kab. Cirebon 45611

Harap disebarkan, karena Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan medanpatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim

Ayo Ikut Berdakwah!!!


Muslimah

Menggabung Niat Sholat Sunnah

Buya Yahya Menjawab
Edisi Jum'at 5 Sya'ban 1434 H/14 JUNI 2013
"MENGGABUNG NIAT SHOLAT SUNNAH"

Assalamu ‘Alaikum wr. wb.
Buya Yahya yang saya hormati, saya mau bertanya: Bolehkah beberapa niat Sholat Sunnah digabung dalam satu Sholat? Bagaimana menggabung niat Sholat Rowatib dengan niat Sholat Witir?
Fathur Rozi - Brebes

Wa ’Alaikum Salam wr. wb.
Penanya yang semoga dimuliakan oleh Alloh, Ada beberapa sholat yang boleh digabung dalam niatnya dengan sholat yang lainnya seperti Sholat Tahajjud, Hajad, Istikhoroh,Tahiyatul Masjid, Sholat Sunnah Wudhu’ dan saat datang dari bepergian. Yang tidak diperkenankan adalah Sholat-Sholat Rowatib termasuk Sholat Witir dan Sholat Dhuha tidak boleh digabungkan niatnya dengan Sholat yang lainnya. Hal itu menjadikan tidak sah. Akan tetapi kalau kita melakukan Sholat Sunnah Rowatib atau Sholat Fardu sekalipun saat kita habis Wudhu’ dan masuk Masjid atau sehabis tidur di malam hari cukup kita niat Sholat Fardu atau Rowatibnya saja (tidak boleh dengan niat yang lainya) maka secara otomatis kita akan mendapatkan pahala Sholat Sunnah Wudhu’ dan Tahiyatul Masjid serta Tahajjud.
Wallohu A'lam Bishshowab.

Catatan :
Sahabat, untuk bertanya silahkan ketik :
NAMA#UMUR#PROFESI#KOTA#PERTANYAAN
Kirim ke 082335404145
(Atau sahabat bisa melayangkan pertanyaannya ke forum.buyayahya.org)

Jawaban tidak dibalas via sms melainkan akan diposting di FB Buya Yahya dan akan diterbitkan di Harian Kabar Cirebon setiap hari Jum’at (Kantor Kabar Cirebon Jl. RA. Kartini depan Masjid Raya At-Taqwa Cirebon)

By : TIM Dakwah Al-Bahjah
Harap disebarkan, sebab Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
“Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya”. HR. Imam Muslim


Muslimah

Kamis, 02 Mei 2013

Jual Beli, Hukum Jual Beli Barang Titipan

Assalamu'alaikum Wr Wb. 

Semoga Buya selalu ada dalam lindunan Allah SWT, Buya saya mau bertanya :
Saat itu saya mendapatkan titpan barang dari sahabat saya untuk saya jualkan dengan harga yang sudah di tentukan dan dia mengizinkan saya untuk menjual lebih dari harga tersebut dan kelebihannya untuk saya. Bagaimana hukum saya mengambil kelebihan tersebut dan bagaimana jika saya minta tolong teman yang lain untuk memasarkanya dengan menaikkan harga lagi?
Jaka Handoyo,
Palimanan 083-824-231-XXX

Jawaban 1 :
Wa’alaikumsalam Jaka Handoyo saudaraku. Seseorang yang hanya sebagai wakil dalam jual beli tidak boleh menaikkan atau menurunkan harga. Jika seorang wakil menurunkan harga, jika sang pemilik barang tidak rela maka sang wakil harus menambah kekuranganya. Atau jika sang wakil menaikkan harga maka semua harga berikut kelebihan dari harga dasar adalah milik sang pemilik barang. Kecuali sang pemilik barang sudah mengizinkan untuk menaikkan harga sesuka wakil. Maka di saat itu sebenarnya sang pemilik barang telah memberikan kelebihan tersebut kepada sang wakil.
Dalam permasalahan yang anda tanyakan, anda adalah wakil semestinya anda tidak berhak mengambil kelebihan dari harga yang anda naikkan. Akan tetapi karena sang pemilik barang sudah mengizinkan kepada anda itu artinya telah memberikan kelebihan tersebut untuk anda, dan itu halal untuk anda.
Adapun jika anda bagi-bagi kelebihan harga tersebut kepada orang lain itu adalah hak anda dan itu boleh-boleh saja, intinya anda harus membayar kepada pemilik barang dengan harga yang sudah di tentukan sang pemilik barang.


Wallahu ‘alam bish showab. 

Untuk bertanya silahkan ketik: Nama#Kota#Pertanyaan kirim ke 082335404145, pertanyaan akan dijawab dan dipostingkan di FB serta di harian kabar cirebon pada hari jum'at.

By: TIM Dakwah Al-Bahjah


Muslimah

Selasa, 30 April 2013

Sholat, Bagaimana Agar Kita Bisa Khusyu' dalam Sholat?

Assalaamu’alaikum wr. wb
Buya saya Putra, Saya mau tanya. Bagaimana caranya agar kita bisa khusyu’ dalam sholat ?.
Syukron ,
Putra – Indramayu 08528250XXXX

Jawab 1 :
Khusu' dalam shalat adalah hadirnya hati dan fikir dengan apa yang sedang kita baca. Sehingga memikirkan surga atau neraka disaat shalat tidak termasuk khusu jika bacaan kita tidak menerangkan tentang surga atau neraka. Adapun cara-caranya adalah :
1. Shalatlah pada waktunya (harus ada waktu khusus untuk shalat). Jangan sampai shalat kita lakukan disela-sela kesibukan perti saat masak atau yang lainya,akan tetapi khususkan waktu untuk sholat dan selain shalat kita singkirkan.
2. Memahami makna bacaan dalam shalat agar senantiasa hati dan akal pikiran kita dapat terkait dengan makna bacaan dan tidak melayang kemana-mana.
3. menyingkirkan penyebab hilangnya khusyu', seperti mematikah HP, TV dan jika kita lagi ada janji hendaknya berpesan pada orang untuk menunggu
4. masuklah kedalam sholat dengan tidak tergese-gesa dengan berwudhu dengan pelan berikut mendahulukan shalat qobliah dengan pelan.
5. jangan terburu-buru disaat hendak keluar dari sholat dengan melazimi wirid dan doa dan ditutup dengan shalat ba'diyah bagi sholat yang ada ba'diyahnya.
6. Memohonlah kepada Alloh agar diberi kekhusukan,sebab kekhusukan adalah karunia dari Alloh.

Wallahu ‘alam bish showab. 

Untuk bertanya silahkan ketik: Nama#Kota#Pertanyaan kirim ke 082335404145, pertanyaan akan dijawab dan dipostingkan di FB serta di harian kabar cirebon pada hari jum'at.

By: TIM Dakwah Al-Bahjah


Muslimah

Rabu, 24 April 2013

Puasa, Bagaimana Hukum Jika Sedang Berpuasa Kemudian Muntah Dikarenakan Sedang Hamil?

Assalamu Alaikum wr.wb,
Buya Yahya saya mau bertanya , bagaimana hukumnya jika puasa muntah tapi tidak di sengaja karena kondisi pada saat ini kebetulan saya saedang hamil muda (ngidam) tiap hari mual dan lemes,tapi saya tetep puasadan akhirnya muntah tidak sengaja,tapi saya tetap puasa,bagaimana hukumnaya?
(Aulia, Gebang, 085321050xxx)



Jawab:
Wa'alaikumsalam wr wb
Muntah yang terjadi karena tidak disengaja tidak membatalkan puasa dengan syarat : “Tidak boleh menelan ludah yang ada di mulut kita sehabis muntah sebelum kita mensucikan mulut kita terlebih dahulu dengan cara berkumur dengan air suci.” Jika kita belum berkumur kemudian langsung menelan ludah kita, maka puasa kita menjadi batal karena kita telah menelan ludah kita yang telah bercampur dengan najis. Sebab muntahan yang keluar dari dalam perut adalah najis telah bercampur dengan ludah. Sedangkan ludah yang bercampur dengan najis akan membatalkan puasa jika ditelan.
Adapun muntah dengan sengaja akan membatalkan puasa baik dilakukan dengan wajar atau tidak, baik dalam keadaan darurat atau tidak. Seperti dengan sengaja mencari bau yang busuk lalu diciumi hingga muntah atau memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya agar bisa muntah.


Wallahu ‘alam bish showab. 

Untuk bertanya silahkan ketik: Nama#Kota#Pertanyaan kirim ke 082335404145, pertanyaan akan dijawab dan dipostingkan di FB serta di harian kabar cirebon pada hari jum'at.

By: TIM Dakwah Al-Bahjah


Muslimah